ANALISIS KAPASITAS PELABUHAN PETI KEMAS STUDI KASUS PELABUHAN MURHUM BAU-BAU
Kata Kunci:
Peti kemas, BOR, UNCTAD, Kapasitas terpasang, Bongkar muatAbstrak
ABSTRACT
Pengiriman barang dalam bentuk peti kemas bertumbuh dengan cepat di Pelabuhan Murhum, seiring berjalannya waktu arus bongkar muat peti kemas di pelabuhan tersebut mengalami peningkatan tetapi sebaliknya nilai BOR Pelabuhan Murhum tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh UNCTAD selain itu data arus kapal dan peti kemas Pelabuhan Murhum juga tidak tercatat dengan lengkap. Salah satu komponen penting di pelabuhan adalah terminal peti kemas. Terminal peti kemas atau yang sering disebut tempat pengendapan peti kemas merupakan salah satu fasilitas yang berperan besar dalam mendukung pergerakan barang di pelabuhan. Semakin meningkatnya kegiatan bongkar muat petikemas yang terjadi di Pelabuhan Murhum pihak pengelolah pelabuhan diharapkan memiliki solusi untuk terus meningkatkan dan menambah kapasitas pelabuhan tersebut agar bisa terus beroprasi secara optimal dalam melayani kebutuhan masyarakat umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai BOR Pelabuhan Murhum pada tahun 2022 sampai dengan 2031, kapasitas terpasang dan kebutuhan panjang dermaga terminal peti kemas Pelabuhan Murhum pada tahun 2022 sampai dengan 2031. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan proyeksi power. Tahun 2022 BOR Pelabuhan Murhum sebesar 31.78% pada tahun 2031 sebesar 41.13%. jika dilihat berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh UNCTAD dengan jumlah tambat 2 tambatan adalah 50% maka dermaga peti kemas Pelabuhan Murhum tidak memenuhi standar yang sudah ditentukan oleh UNCTAD. Kapasitas terpasang terminal peti kemas Pelabuhan Murhum pada tahun 2022 sampai dengan 2031 masih memenuhi standar. Berbanding terbalik dengan kebutuhan panjang dermaga dimana panjang dermaga peti kemas Pelabuhan Murhum membutuhkan tambahan sepanjang 395 m untuk memenuhi standar.
Kata Kunci :Peti kemas, BOR, UNCTAD, Kapasitas terpasang, Bongkar muat